Cerita Hantu Indonesia


Test Timony Tentang Leuweung Poek atau Hutan Sancang

Saya mengadakan test timony tentang tempat di garut yang namanya leuweung poek/leuweung Sancang dan hasilnya mengejutkan ada berbagai penjelasan yang berhasil saya dapat berikaut ini panjelasan dari beberapa orang di fans page facebook berikut penjelasanya:



-Herdhie Smoker Ibu saya pernah lewat sana ceritanya nganter kawinan "seserahan" kata org sunda mah ..
Yg aneh mobil nya harus dr sna sama supirna juga ..awalnya she biasa ajah.. Pas jelang malem pas lewat daerah situ ternyata alasan knapa harus serba org sana karna dsna hantunya ga malu buat nampak di jalan" jadi buat org yg blon biasa pasti kecelakaan soalna pinggr jalan kan jurang ..tuh hantu macem" kata pa ustad yg ikut dan ibu" d mobil juga ngeliat hantu tembus ketabrak mobil tapi supirna cuek ajah katanya "tos biasa didieu mah"
katanya org sana asli ajah jarang brani lewat sehabis magrib ..katanya suka dibikin linglung atau di tampakin sama hantu ..jadi mending jgn mau lewat sana dah habis magrib ...



-Lani Aulya Nur Saya pernah mengalami itu pada pukul 22.25 malam.Saat itu saya bersama keluarga saya sedaang bermain didekat leuweung poek.Kebetuln kakek saya tinggal dekat disana.Saya mendengar suara tabrakan mobil,lalu tidak lama kemudian saya mendengar seorang wanita menangis histeria.Sungguh pengalaman yang menyeramkan.Ini kejadian asli atau real.



-Aom Bayu Pietradjaja saya pernah lewat hutan sancang dari arah tasik menuju pameungpeuk garut pake motor, sendirian, jam 7 malem, tiba2 mesin motor mati ditengah perjalanan (sekitar daerah yg terdapat dua buah batu karang besar,) tp motor masih terus jalan padahal jalanan datar krg lebih seperempat jam perjalanan sebelum akhirnya berhenti di sebuah bengkel motor di ujung daerah miramare.. Alhamdulillah salamet sayah



-Irsyad Nu Kadua hutan yang teramat sangan menakutkan menurut saya .. salila menjelajah jawa barat ka daerah anu ceuk orang2 mah angker leuweung poek yg paling angker ..
ane pernah ningali sendiri .. sosok hideung , gede , matanya beureum menyala .. ogah lagi2 kesana dah



nyebutna mh aya maung d ujung gnung na th



-Aom Bayu Pietradjaja monyetnya setinggi anak kelas 6 sd,, kalo nyasar harus naik pohon buat lihat jalur pulang,, kalo mau main kesana coba masuk dari arah Cibako, banyak lah org situ yg faham area..


-Niew Ryozutha Disitu bknx mitos ilangx prabu siliwangi yg b'ubah jdi mcan






Ako Ambardi tempat angker

Tukar Link Dengan Cerita Hantu Indonesia


Ako Ambardi Tukar Link

Lima Gunung Paling Angker di Indonesia

Pertama-tama kita harus mengetahui, apakah angker itu? Secara psikologi angker bisa berarti tampak seram dan tidak semua orang dapat menjamahnya karena dianggap “berhantu” atau bisa berarti juga tampak menyeramkan dan menakutkan.

Tidak seperti di “dunia barat” yang semuanya berdasarkan fakta keilmuan atau science, disebagian negara di dunia masih percaya ak

an keberadaan hantu atau keberadaan dimensi lain yang kasat mata dan belum bisa dibuktikan secara ilmiah. Ya karena tak semua hal di jagat raya ini dapat dibuktikan secara ilmiah atau secara keilmuan.

Hutan tropis Gunung Halimun Jabar

Tempat-tempat angker banyak dan terdapat dimana-mana, menyebar diseluruh belahan dunia ini. Termasuk ditempat yang jarang dikunjungi atau keberadaanya jauh dari perkotaan dan keramaian, salah satunya adalah gunung.

Gunung angker selalu menakutkan salah satunya yang menjadi korban gunung angker adalah pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak pada tahun 2011 dan masih menjadi misteri apa penyebab pesawat terbaru dan canggih btana Russia itu sampai jatuh dengan sebab yang masih misterius.

Hingga ada dugaan bahwa pesawat Sukhoi superjet itu jatuh dikaitkan keangkeran dari Gunung Salak yang memancarkan aura mistis. Wow!

Aura mistis sangat kental tak hanya ada di kawasan Gunung Salak, namun masih ada beberapa Gunung lagi yang dianggap angker dan memacarkan aura mistis oleh masyarakat. Mau tahu gunung apa aja itu simak 5 Gunung paling angker di Indonesia berikut ini :

1. Gunung Salak, Jawa Barat (satellite view)
Gunung yang menjadi lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 ini dikenal sebagai tempat yang menyimpan banyak misteri. Pesawat Sukhoi yang jatuh pada 9 Mei 2012 bukanlah pesawat pertama yang jatuh di gunung ini. Sebelumnya, sudah ada enam kali pesawat jatuh di kawasan Gunung Salak. (baca: Misteri Gunung Salak Dan Beberapa Kecelakaan Pesawat)

Gunung Salak, Jabar

Gunung yang menjadi wisata pendakian ini juga kerap menuai kisah misteri dari para pendakinya.

Banyak pendaki yang mendengar suara gamelan atau bahkan hingga melihat penampakan mahluk halus saat mendaki Gunung Salak. Bahkan, tidak sedikit pendaki yang hilang di Gunung Salak.

Selain pendakian, tempat wisata lain di Gunung Salak juga dianggap mistis, contoh Kawah Ratu dan Curug Seribu yang juga banyak menelan korban.

Tak sedikit wisatawan tewas karena keracunan belerang di Kawah Ratu atau tenggelam saat berenang di kolam Curug Seribu. Hal ini mengundang banyak cerita misteri di Gunung Salak.

2. Gunung Halimun, Jawa Barat (satellite view)
Gunung Halimun adalah gunung tak aktif, namun gunung dengan kompleks pegunungan yang luas ini merupakan gunung yang terletak di antara Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Lebak. Gunung dengan ketinggian sekira 1.925 mdpl ini dikelilingi oleh Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Di sebelah timur gunung ini terdapat Gunung Salak.

Gunung Halimun, Jawa Barat

Di wilayah sekitar Halimun Bogor dan sekitarnya ada benteng-benteng milik Prabu Siliwangi yang katanya tak kelihatan, pusat kerajaan ada di Gunung Salak, sebenarnya ini sudah menjadi rahasia umum.

Catatan sejarah soal Kerajaan Siliwangi pasca kehancurannya setelah diserang Kesultanan Banten pada 1620-an.

Konon, ratusan macan gembong atau harimau bertempat tinggal di sebuah bangunan dekat Kebun Raya Bogor sekarang. Selain itu, ditemukan rawa berisi badak di sekitar Sawangan.

Prabu Siliwangi
Tempat ini dahulunya dinamakan Rawa Badak, dimana di bagian ujungnya ditemukan situs parit dan bekas tembok keraton yang dijadikan sarang macan.

Kini, sarang macan ini dikenal pertigaan beringin di Sawangan. Selain catatan-catatan arkeologi, ada catatan mistis tentang segitiga Bogor.

Sisa-sisa dari Laskar Perang Bubat melarikan diri ke Gunung Salak, sementara sisa-sisa dari punggawa Siliwangi yang diserang Banten lari ke Gunung Halimun.

Tempat dimana seringnya pesawat menghilang ini mirip Segitiga Bermuda dan Segitiga Formosa.

Gunung Halimun dan Gunung salak mirip Gunung Lawu yang disucikan Majapahit; tak boleh ada yang melintasi diatasnya, katanya burungpun bisa mati bila melewati satu titik tanah yang sakral.

3. Gunung Lawu, perbatasan Jawa Tengah & Jawa Timur (satellite view)
Gunung Lawu (3.265 m) terletak di Pulau Jawa, Indonesia, tepatnya di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Status gunung ini adalah gunung api “istirahat” dan telah lama tidak aktif, terlihat dari rapatnya vegetasi serta puncaknya yang tererosi.

Gunung Lawu, perbatasan Jawa Tengah & Jawa Timur

Di lerengnya terdapat kepundan kecil yang masih mengeluarkan uap air dan belerang.

Gunung Lawu memiliki tiga puncak, yakni Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling, dan Hargo Dumilah. Yang terakhir ini adalah puncak tertinggi.

Di lereng gunung ini terdapat sejumlah tempat yang populer sebagai tujuan wisata, terutama di daerah Tawangmangu, Cemorosewu, dan Sarangan.

Agak ke bawah, di sisi barat terdapat dua komplek percandian dari masa akhir Majapahit, yakni Candi Sukuh dan Candi Cetho.

Puncak Gunung Lawu

Di kaki gunung ini juga terletak komplek pemakaman kerabat Praja Mangkunagaran, yaitu Astana Girilayu dan Astana Mangadeg.

Di dekat komplek ini terletak Astana Giribangun, pemakaman untuk keluarga presiden kedua Indonesia, Soeharto.

Gunung Lawu menyimpan sejumlah teka-teki yang hingga kini masih menjadi misteri, terutama pada tiga puncak utamanya yang menjadi tempat penuh mitos bagi masyarakat Jawa.

Puncak Hargo Dalem diyakini sebagai tempat pemusnahan diri Raja Majapahit Prabu Brawijaya Pamungkas.

Sementara, Harga Dumilah merupakan lokasi penuh misteri yang menjadi tempat olah batin dan bersemedi.

Gunung Lawu disebut-sebut sebagai pusat kegiatan spiritual di Tanah Jawa, yang bertalian erat dengan budaya dan tradisi Keraton Yogyakarta.

Tak heran, setiap orang yang hendak melakukan pendakian ke puncak Gunung Lawu harus memahami dan mematuhi segala larangan.

Jika melanggar, maka orang tersebut diyakini akan celaka saat mendaki Gunung Lawu.

4. Gunung Ceremai, Jawa Barat (satellite view)
Gunung Ceremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat dengan ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut. Gunung ini memiliki kawah ganda.

Gunung Ceremai, Jawa Barat

Kawah barat yang beradius 400 m terpotong oleh kawah timur yang beradius 600 meter.

Pada ketinggian sekira 2.900 meter dpl di lereng selatan terdapat bekas titik letusan yang dinamakan Gowa Walet.

Gunung Ciremai dengan jalur mautnya dan seringnya jatuh korban dari para pendaki ternyata menimbulkan berbagai kisah menyeramkan.

Beberapa kawasan di gunung ini diceritakan memiliki aura mistik yang kental. Salah satunya situs Kuburan Kuda, yang merupakan kuburan kuda tentara Jepang di masa penjajahan. Jika melewati daerah ini sering terdengar ringkikan kuda tanpa ada wujudnya.

Petunjuk jalan ke Kuburan Kuda di Gunung Ceremai

Ada pula Situs Papa Tere, yang dianggap angker karena pernah terjadi pembunuhan terhadap seorang anak oleh ayah tirinya.

Situs Sangga Buana dan Pengasungan juga dikabarkan angker karena sering terdengar derap langkah kaki para serdadu Jepang.

Menurut cerita, tempat ini dulunya menjadi tempat pembuangan tawanan perang dari Indonesia.

5. Gunung Merapi, Yogyakarta (satellite view)
Gunung Merapi adalah gunung berapi di bagian tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Gunung Merapi pasca letusan

Gunung ini sangat berbahaya karena menurut catatan modern mengalami erupsi (puncak keaktifan) setiap dua sampai lima tahun sekali dan dikelilingi oleh pemukiman yang sangat padat.

Selain itu, Gunung Merapi juga dipercaya sebagai tempat keraton makhluk halus.

Panembahan Senopati pendiri kerajaan Mataram memperoleh kemenangan dalam perang melawan kerajaan Pajang dengan bantuan penguasa Merapi.

Gunung Merapi meletus hingga menewaskan pasukan tentara Pajang, sisanya lari pontang-panting ketakutan.

Puncak kawah Merapi

Penduduk yakin bahwa Gunung Merapi selain dihuni oleh manusia juga dihuni oleh makhluk- makhluk lainnya yang mereka sebut sebagai bangsa alus atau makhluk halus.

Tempat-tempat yang paling angker di Gunung Merapi adalah kawah Merapi sebagai istana dan pusat keraton makhluk halus Gunung Merapi.

Di bawah puncak Gunung Merapi ada daerah batuan dan pasir yang bernama “Pasar Bubrah” yang oleh masyarakat dipercaya sebagai tempat yang sangat angker.

“Pasar Bubrah” tersebut dipercaya masyarakat sebagai pasar besar Keraton Merapi dan pada batu besar yang berserakan di daerah itu dianggap sebagai warung dan meja kursi makhluk halus.
Ako Ambardi tempat angker

Guna-guna Tanah Kuburan Panguragan bagian 2

Atas desakan isteri dan anak-anaknya, Udi minta izin kepada ayahnya untuk numpang tidur sambil mencari jalan keluar. Ujang tidak bisa menolak permintaan putranya, sehingga merelakan kamar depan yang bersisian dengan ruang tamu ditempati Udi bersama keluarganya. Sedangkan siang harinya, Udi membawa keluarganya kembali ke rumahnya yang hanya beda gang den
gan rumah orangtuanya itu.
Malam Selasa Kliwon bulan ke enam 2006, Ujang gelisah di tempat tidurnya. Udara awal musim kemarau membuat gerah tak tertahankan. Untuk mendapatkan udara segar, Ujang membuka daun pintu depan lalu duduk santai di kursi ruang tamu. Saat jarum jam menunjuk pada angka 2 dinihari, muncul Udi dari ruang kholwat (tempat solat) yang bersatu dengan kamar dapur.

Udi saat itu masih mengenakan sarung, peci dan baju koko serta tangan kanan masih memutar tasbih. Keringat membasahi kening. Rupanya Udi pun tak tahan kegerahan di ruang kholwat, sehingga memilih melanjutkan wiridnya di ruang tamu.
Angin malam lumayan sejuk menerobos memasuki celah daun pintu yang terbuka seperempat bagian. Di atas kursi busa yang mulai usang, Ujang menyandarkan punggung dan meletakkan tengkuknya.
Aroma kantuk mulai merasuk. Sambil terkantuk-kantuk, Ujang mengamati bagian ujung pintu pagar besi halaman rumah lewat celah daun pintu. Sedangkan di sampingnya, Udi masih melanjutkan bacaan wiridnya.

Dirasa tubuhnya mulai segar serta aroma kantuk mulai tak tertahankan, Ujang bermaksud menutup daun pintu dan akan membanting punggung di atas kasur melanjutkan tidur. Belum sempat mengangkat pantat, lewat celah daun pintu dia melihat ujung pintu pagar besi bergerak diiringi deritan lembut. Entah datang dari mana, ruang tamu dalam sekejap sudah dipenuhi bau busuk sangat ganjil.
Bau busuk semakin menyengat. Belum sempat menduga-duga siapa orang yang akan bertamu, daun pintu ditabrak dari luar hingga membentur tembok menimbulkan suara gaduh. Suara benturan daun pintu dengan tembok kontan mengejutkan Ujang dan Udi. Yang lebih mengejutkan, di ambang pintu sudah berdiri sesosok mayat hidup alias pocong.
Lewat cahaya lampu neon ruang tamu yang terang benderang, Ujang menyaksikan kafan yang masih lengkap dengan ikatannya itu sangat kusam penuh lumpur hitam. Kulit wajah mahluk itu tidak utuh lagi. Sangat rusak, penuh borok-borok serta belatung bergerak lembut pada sepasang rongga matanya. Dari lubang mulut dan hidungnya meluncur lenguhan seperti sedang menahan marah.

Mahluk itu bukan menatap Ujang melainkan menghadap lurus ke arah Udi. Diiringi lenguhan keras, mahluk itu menerjang ke arah Udi. Ujang tak mampu berbuat banyak selain berjuang mempertahankan kesadarannya supaya tidak pingsan.
Diserang mahluk seseram itu, secara refleks, sekuat tenaga Udi menjejakkan sepasang kakinya ke atas lantai. Akibatnya, kursi yang dia duduki terbalik dan tubuh Udi terjengkang ke belakang lantas jatuh terduduk. Udi hanya mampu membuka mulut, tapi lafadz ayat Qursy sama sekali tidak pernah mau keluar. Yang meluncur dari kerongkongannya hanya suara menyerupai orang gagu.

Air hangat sangat deras mengucur dari balik kain sarung. Akibatnya dia berkubang pada genangan air kencingnya sendiri. Sama halnya ayahnya, Udi pun hanya berjuang agar jangan sampai pingsan. Dia yakin, mahluk itu bukan semata menakut-nakuti melainkan mengancam jiwanya.
Saat jaraknya tersisa beberapa senti lagi, Udi ingat kalau tasbih di genggamannya itu pemberian dari seorang ustadz. Dia berharap benda itu bukan semata alat penghitung wirid. Tanpa berharap banyak, tangan kanan yang semula menyanggah tubuhnya yang jatuh terduduk dia angkat tinggi-tinggi menyongsong terjangan pocong sambil merapatkan kelopak mata.

Dia sudah benar-benar pasrah. Benaknya berkata, mungkin hanya dalam hitungan detik, lehernya akan digigit mahluk itu sehingga urat nadinya putus lalu mati. Tapi hingga belasan detik berlalu, tak ada sesuatu yang menyentuh lehernya. Ditunggu beberapa menit berikutnya tak ada serangan mematikan dari mahluk berwujud pocong itu. Udi menjerit ketika lengannya dibetot sangat keras. Ketika membuka mata, ayahnya tengah berjuang mengangkat tubuhnya.
“Pocong tadi terpental saat menyentuh tasbih di genggamanmu! Ayo. bangun!” Kata Ujang, setengah membentak.

Udi langsung bangkit dan melompat menuju ambang pintu. Tergopoh-gopoh daun pintu dibanting hingga tertutup rapat sekaligus menguncinya. Anak beranak itupun hanya mampu berpandangan. Udi baru sadar kalau sarungnya basah kuyup setelah diberitahu ayahnya, maka buru-buru dia ke kamar mandi.
Keesokan harinya, dengan diantar ayahnya, Udi menyambangi seorang ulama di Lohbener. Ujang menyerahkan sisa tanah bekas pocong yang tercecer di atas lantai ruang tamu. H. Abbas, sang ulama, menggenggam sisa tanah hitam itu sambil memejamkan mata dan bibir komat-kamit. Mendadak keningnya berkerut tajam lalu membuka kelopak matanya.
“Astaghfirullah, mahluk itu khodam guna-guna tanah kuburan Panguragan. Untung kalian tidak sampai pingsan… jika sampai pingsan, naudzubillah, hanya Allah yang tahu terhadap batas umur mahlukNya,” terang H. Abbas.

Sesaat berikutnya, H. Abbas minta izin masuk ke kamar kholwat. Belasan menit kemudian muncul lagi dengan wajah penuh keringat. Dengan suara serak, H. Abbas menyarankan agar kios kue itu secepatnya dijual. Menurut mata bathinnya, kios itu sudah ditanami tanah kuburan Panguragan sejak enam bulan lalu. Tapi, ulama khos itu tidak bersedia menyebutkan identitas orang yang telah mengguna-gunai kios Udi.
Atas saran H. Abbas, sebulan kemudian kios itu dijual murah kepada pemilik kios di sebelahnya. Uang hasil menjual kios itu digunakan oleh Udi untuk mengurangi utangnya. Dalam keadaan tak punya modal sesenpun, Udi terpaksa ikut kerja jadi kuli bangunan hanya sekadar untuk menutupi kebutuhan dapur, dan sejak awal 2007, Udi terbang ke Arab Saudi menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bagian driver.
Ako Ambardi Guna-guna