Bulan Maret yang lalu tepatnya tanggal 23 sampai 25, aku dan kawan-kawan
di kampus (terutama untuk mahasiswa yang mengikuti organisasi)
mengikuti LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan). Tempatnya di Ciloto Puncak, nama villanya aku kurang tahu.
Berhubung dari lahir aku dianugerahi kemampuan khusus bisa merasakan kehadiran mahluk halus dan juga dapat melihat mahluk halus, tapi beresiko bagi diriku yaitu badan ku lemes ga bertenaga, bahkan bisa sampai sakit, makanya dari kecil kemampuanku ditutup oleh nenekku.
Ok kita lanjut ke cerita...
Pas sampai di tempat, aku merasakan tempat yang benar-benar sempurna untuk uji nyali (alias tempat yang sangat angker). Saat itu aku ga peduli karena mereka belum ganggu. Sehari berlalu, lalu kami lakukan jurit bayangan pada malam pertama, gunanya untuk meyakinkan bahwa jurit sudah dimulai. Pada jurit ini aku melihat banyak sekali mahluk halus, tapi aku cuek aja, selama belum ada yang diganggu.
Malam berikutnyalah waktu yang benar-benar seru, karena tepat pada jam 12.00 kami membangunkan peserta LDK untuk melakukan jurit malam yang sesungguhnya. Kebetulan di LDK tahun ini aku jadi pendamping kelompok, jadi aku yang menemani peserta ke setiap POS.
Saat kami sampai di pos pertama, yang kulihat hanya sesosok tante KUNTI di pohon besar di pojok banget, tapi untung dia ga ganggu karena dia diem aja. Di pos kedua, lumayan ga ada yang muncul, aku merasa nyaman sekali. Masuk ke pos 3 aku mulai merasakan suasana yang benar-benar menakutkan karena pos ini terletak di depan KUBURAN. Banyak yang muncul tapi untung pas di kelompok ku tidak ada yang berani ganggu.
Tapi sialnya di pos 4, pos ini berada di bekas lapangan volley, untuk menuju ke pos ini kami harus turun tangga batu. Yang buat aku aneh dari awal, kenapa ada batu yang semenan yang berbentuk bulat tepat di bawah tangga tersebut? Tapi aku tak ambil pusing.
Setelah 15 menit di pos itu aku merasa pegal, aku mau duduk, aku diam-diam nyari tempat yang ga basah, karena hampir 90% tempat itu rumput semua. Akhirnya aku tersadar dengan semenan yang ada di bawah tangga. Aku pun duduk, bahkan aku tiduran di semenan tersebut. Nyaman sekali karena langit lagi cerah dipenuhi bintang-bintang, tapi aku makin merasakan kehadiran yang ga diundang.
Aku merasa ada yang melihat dan memperhatikanku, aku langsung lihat sebelah kananku. Astaga... aku kaget, ada TUYUL yang sedang memperhatikanku. Tuyul itu benar-benar pucat pasi, dengan mata hitam kelam. Setelah aku kaget, dia berlari ke pepohonan bambu yang menjadi pagar perbatasan. Sontak aku bangun dan kembali ke tempat kelompokku sedang dikerjai.
Setelah selesai aku pun diam saja, tapi kemudian aku mendengar teman-teman ku cerita bahwa mereka melihat tuyul sedang berlari dengan cepat melompati pohon. Aku pun diam sambil tertawa, karena mereka pucat pasi menceritakannya kepadaku, padahal aku mengalami yang lebih seram daripada mereka.
Cukup sekian cerita dari ku. Maaf kalau kepanjangan, nanti aku ceritakan lagi kejadian yang pernah aku alami.
Berhubung dari lahir aku dianugerahi kemampuan khusus bisa merasakan kehadiran mahluk halus dan juga dapat melihat mahluk halus, tapi beresiko bagi diriku yaitu badan ku lemes ga bertenaga, bahkan bisa sampai sakit, makanya dari kecil kemampuanku ditutup oleh nenekku.
Ok kita lanjut ke cerita...
Pas sampai di tempat, aku merasakan tempat yang benar-benar sempurna untuk uji nyali (alias tempat yang sangat angker). Saat itu aku ga peduli karena mereka belum ganggu. Sehari berlalu, lalu kami lakukan jurit bayangan pada malam pertama, gunanya untuk meyakinkan bahwa jurit sudah dimulai. Pada jurit ini aku melihat banyak sekali mahluk halus, tapi aku cuek aja, selama belum ada yang diganggu.
Malam berikutnyalah waktu yang benar-benar seru, karena tepat pada jam 12.00 kami membangunkan peserta LDK untuk melakukan jurit malam yang sesungguhnya. Kebetulan di LDK tahun ini aku jadi pendamping kelompok, jadi aku yang menemani peserta ke setiap POS.
Saat kami sampai di pos pertama, yang kulihat hanya sesosok tante KUNTI di pohon besar di pojok banget, tapi untung dia ga ganggu karena dia diem aja. Di pos kedua, lumayan ga ada yang muncul, aku merasa nyaman sekali. Masuk ke pos 3 aku mulai merasakan suasana yang benar-benar menakutkan karena pos ini terletak di depan KUBURAN. Banyak yang muncul tapi untung pas di kelompok ku tidak ada yang berani ganggu.
Tapi sialnya di pos 4, pos ini berada di bekas lapangan volley, untuk menuju ke pos ini kami harus turun tangga batu. Yang buat aku aneh dari awal, kenapa ada batu yang semenan yang berbentuk bulat tepat di bawah tangga tersebut? Tapi aku tak ambil pusing.
Setelah 15 menit di pos itu aku merasa pegal, aku mau duduk, aku diam-diam nyari tempat yang ga basah, karena hampir 90% tempat itu rumput semua. Akhirnya aku tersadar dengan semenan yang ada di bawah tangga. Aku pun duduk, bahkan aku tiduran di semenan tersebut. Nyaman sekali karena langit lagi cerah dipenuhi bintang-bintang, tapi aku makin merasakan kehadiran yang ga diundang.
Aku merasa ada yang melihat dan memperhatikanku, aku langsung lihat sebelah kananku. Astaga... aku kaget, ada TUYUL yang sedang memperhatikanku. Tuyul itu benar-benar pucat pasi, dengan mata hitam kelam. Setelah aku kaget, dia berlari ke pepohonan bambu yang menjadi pagar perbatasan. Sontak aku bangun dan kembali ke tempat kelompokku sedang dikerjai.
Setelah selesai aku pun diam saja, tapi kemudian aku mendengar teman-teman ku cerita bahwa mereka melihat tuyul sedang berlari dengan cepat melompati pohon. Aku pun diam sambil tertawa, karena mereka pucat pasi menceritakannya kepadaku, padahal aku mengalami yang lebih seram daripada mereka.
Cukup sekian cerita dari ku. Maaf kalau kepanjangan, nanti aku ceritakan lagi kejadian yang pernah aku alami.
Ako Ambardi
tuyul