September 2009 pasca hari raya Idul Fitri, saya dan rekan-rekan pemuda di daerah rumah saya berencana menjenguk keadaan teman kami yang berada di kawasan pantai selatan. Awalnya selain kebersamaan, kehangatan persahabatan dan liburan gak ada sesuatu yang menarik selain itu, hingga suatu malam saat kami tertidur aku mendapati diri dengan keadaan yang membingungkan..
Hari itu setelah kami lelah mendaki tanjatan bongkahan-bongkahan batu di perbukitan rumah sahabat kami, kami berencana untuk bermalam ditepi pantai. Sorenya kami sempat juga berjemur, berjalan-jalan, bermain ombak dan pasir hingga menjelang sore. Dari kejauhan salah seorang teman wanita melihat seorang bapak yang entah apa yang ia lakukan di atas batu karang, aku dan teman mendekat..
"bapak sedang apa diatas karang?" tanya kami penasaran, namun ia terdiam
"boleh saya tau sejak kapan bapak duduk disana dan memperhatikan kami?" dia tetap terdiam. Hingga akhirnya dia menatap kearahku dalam, aku pun juga menatap jauh kedalam sorotan matanya hingga akhirnya teman wanita disamping saya mengajak untuk kembali bersama keramaian pesta pantai teman-teman.
Malam hari setelah kami berpesta dibawah temaram sinar bulan dan gemericik ombak, kami segera tertidur namum bukan aku.. aku tetap terjaga, entah apa yang membuatku tetap terjaga. Hingga akhirnya aku terlelap dengan sendirinya.
Tiba-tiba aku merasakan ada seseorang yang memanggilku samar
"Megha..." dengan suara lembut dan pelan namun juga samar oleh desiran suara ombak.
Aku mengikuti suara itu hingga tibalah aku ditepi pantai. Sampai suatu ketika aku melihat cahaya berwarna biru samudra dari pertengahan pantai, kulihat seseorang muncul dari dalam air bersama cahaya itu, aku terdiam takjub melihat apa yang aku lihat. Hingga dia mendekat dan menuntunku ke suatu tempat, dia berkata
"Maukah kau menjadi adikku wahai gadis jelita" aku terdiam dan berusaha mencari dan menegasi wajah sosok wanita yang berbicara dihadapanku.
"Aku akan memberikan seluruh kekayaanku di lautan dan memenuhi semua keinginanku, ikutilah aku wahai cantik akan ku tunjukan engkau dengan istana dan singgasanaku" tak lama kemudian aku mendengar suara seorang sahabat memanggil-manggil namaku dan suaranya menjadi semakin jelas.
Seketika aku membuka mata dan tersadar bahwa yang baru kualami adalah mimpi. namun ada satu kejanggalan, aku mendapati ada pasir disela-sela jari jemari kaki kecilku. Sebuah fenomena aneh mengingat aku masih ada didalam penginapan. Sahabat-sahabat saya menjelaskan bahwa saya sempat mngigau dan menyebut nama Kanjeng Ratu Kidul, dan aku menceritakan apa yang aku impikan beberapa saat yang lalu. Dan sampai sekarang misteri mimpi itu belum aku temukan.
Adakah teman-teman indonesiaindonesia dapat menafsirkannya?
Hari itu setelah kami lelah mendaki tanjatan bongkahan-bongkahan batu di perbukitan rumah sahabat kami, kami berencana untuk bermalam ditepi pantai. Sorenya kami sempat juga berjemur, berjalan-jalan, bermain ombak dan pasir hingga menjelang sore. Dari kejauhan salah seorang teman wanita melihat seorang bapak yang entah apa yang ia lakukan di atas batu karang, aku dan teman mendekat..
"bapak sedang apa diatas karang?" tanya kami penasaran, namun ia terdiam
"boleh saya tau sejak kapan bapak duduk disana dan memperhatikan kami?" dia tetap terdiam. Hingga akhirnya dia menatap kearahku dalam, aku pun juga menatap jauh kedalam sorotan matanya hingga akhirnya teman wanita disamping saya mengajak untuk kembali bersama keramaian pesta pantai teman-teman.
Malam hari setelah kami berpesta dibawah temaram sinar bulan dan gemericik ombak, kami segera tertidur namum bukan aku.. aku tetap terjaga, entah apa yang membuatku tetap terjaga. Hingga akhirnya aku terlelap dengan sendirinya.
Tiba-tiba aku merasakan ada seseorang yang memanggilku samar
"Megha..." dengan suara lembut dan pelan namun juga samar oleh desiran suara ombak.
Aku mengikuti suara itu hingga tibalah aku ditepi pantai. Sampai suatu ketika aku melihat cahaya berwarna biru samudra dari pertengahan pantai, kulihat seseorang muncul dari dalam air bersama cahaya itu, aku terdiam takjub melihat apa yang aku lihat. Hingga dia mendekat dan menuntunku ke suatu tempat, dia berkata
"Maukah kau menjadi adikku wahai gadis jelita" aku terdiam dan berusaha mencari dan menegasi wajah sosok wanita yang berbicara dihadapanku.
"Aku akan memberikan seluruh kekayaanku di lautan dan memenuhi semua keinginanku, ikutilah aku wahai cantik akan ku tunjukan engkau dengan istana dan singgasanaku" tak lama kemudian aku mendengar suara seorang sahabat memanggil-manggil namaku dan suaranya menjadi semakin jelas.
Seketika aku membuka mata dan tersadar bahwa yang baru kualami adalah mimpi. namun ada satu kejanggalan, aku mendapati ada pasir disela-sela jari jemari kaki kecilku. Sebuah fenomena aneh mengingat aku masih ada didalam penginapan. Sahabat-sahabat saya menjelaskan bahwa saya sempat mngigau dan menyebut nama Kanjeng Ratu Kidul, dan aku menceritakan apa yang aku impikan beberapa saat yang lalu. Dan sampai sekarang misteri mimpi itu belum aku temukan.
Adakah teman-teman indonesiaindonesia dapat menafsirkannya?
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori mitologi
dengan judul Mimpi Bertemu Kanjeng Ratu Kidul. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://ceritahantuindo.blogspot.com/2012/06/mimpi-bertemu-kanjeng-ratu-kidul.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Ako Ambardi -
Belum ada komentar untuk "Mimpi Bertemu Kanjeng Ratu Kidul"
Posting Komentar