TEMPO.CO, Greenbelt - Badai seperti ledakan besar yang terjadi di
matahari pada 9 Agustus lalu akan menjadi semakin sering meletup ketika
matahari mendekati tingkat aktivitas maksimumnya pada 2013.
Badai matahari yang terjadi Selasa lalu adalahsolar flare terkuat sejak 2006 dan mencapai X6,9 berdasarkan tiga kelas skala badai surya. Kelas X adalah badai terkuat, Kelas M berada pada tingkat menengah, dan C adalah yang paling lemah.
Badan Antariksa Amerika (NASA) memprediksi pijaran energi semacam itu akan menjadi hal biasa dalam waktu dekat ini ketika mendekati siklus aktivitas magnetik matahari 11 tahunan. Matahari mulai bangkit dari tidurnya dan para peneliti memperkirakan puncak aktivitas berikutnya akan terjadi pada 2013. Siklus yang terjadi saat ini, yaitu Siklus Matahari 24, dimulai pada 2008.
“Aktivitas ledakan akan terus meningkat,” kata Phil Chamberlin, ahli matahari di Goddard Space Flight Center, NASA, di Greenbelt, salah satu ilmuwan dalam proyek Solar Dynamics Observatory, sebuah satelit pemantau matahari yang diluncurkan pada Februari 2010. “Dalam satu atau dua tahun ke depan, kita akan lebih banyak melihat pertistiwa seperti ini, bahkan mungkin lebih besar lagi.”
Bumi beruntung karena beberapa badai matahari yang terjadi belakangan ini tidak terarah langsung ke Bumi sehingga tidak mengirimkan lontaran partikel bermuatannya ke arah kita, melainkan ke antariksa. Di masa depan, Bumi mungkin tak seberuntung sekarang.
“Kita tengah berada dalam siklus baru, aktivitasnya tengah terbangun dan kita akan melihat badai seperti itu lagi,” kata Joe Kunches, ahli antariksa di Pusat Perkiraan Cuaca Antariksa di National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). “Mereka akan lebih sering terjadi dan kita juga akan lebih terbiasa."
Badai matahari yang terjadi Selasa lalu adalahsolar flare terkuat sejak 2006 dan mencapai X6,9 berdasarkan tiga kelas skala badai surya. Kelas X adalah badai terkuat, Kelas M berada pada tingkat menengah, dan C adalah yang paling lemah.
Badan Antariksa Amerika (NASA) memprediksi pijaran energi semacam itu akan menjadi hal biasa dalam waktu dekat ini ketika mendekati siklus aktivitas magnetik matahari 11 tahunan. Matahari mulai bangkit dari tidurnya dan para peneliti memperkirakan puncak aktivitas berikutnya akan terjadi pada 2013. Siklus yang terjadi saat ini, yaitu Siklus Matahari 24, dimulai pada 2008.
“Aktivitas ledakan akan terus meningkat,” kata Phil Chamberlin, ahli matahari di Goddard Space Flight Center, NASA, di Greenbelt, salah satu ilmuwan dalam proyek Solar Dynamics Observatory, sebuah satelit pemantau matahari yang diluncurkan pada Februari 2010. “Dalam satu atau dua tahun ke depan, kita akan lebih banyak melihat pertistiwa seperti ini, bahkan mungkin lebih besar lagi.”
Bumi beruntung karena beberapa badai matahari yang terjadi belakangan ini tidak terarah langsung ke Bumi sehingga tidak mengirimkan lontaran partikel bermuatannya ke arah kita, melainkan ke antariksa. Di masa depan, Bumi mungkin tak seberuntung sekarang.
“Kita tengah berada dalam siklus baru, aktivitasnya tengah terbangun dan kita akan melihat badai seperti itu lagi,” kata Joe Kunches, ahli antariksa di Pusat Perkiraan Cuaca Antariksa di National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). “Mereka akan lebih sering terjadi dan kita juga akan lebih terbiasa."
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori cerita dunia gaib
dengan judul Pada 2013, Badai Matahari Capai Puncaknya. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://ceritahantuindo.blogspot.com/2012/05/pada-2013-badai-matahari-capai.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Ako Ambardi -
Belum ada komentar untuk "Pada 2013, Badai Matahari Capai Puncaknya"
Posting Komentar